Tahukah Bunda bahwa bayi baru lahir tidak dapat mengecap garam, tidak dapat mengeluarkan air mata, dan tidak memiliki tempurung lutut? Di bawah ini adalah fakta-fakta unik tentang si kecil saat baru keluar dari kandungan.
1. Bayi baru lahir tidak bisa merasakan asin
Bayi baru lahir sudah memiliki indera pengecap yang cukup berkembang, kecuali untuk garam dan rasa asin. Penelitian menunjukkan bahwa bayi tidak dapat mengecap garam sampai mereka sudah kira-kira berumur 4 bulan. Mereka dapat merasakan rasa-rasa lain seperti orang dewasa, terutama manis, pahi,t dan asam.
Yang lebih menakjubkan lagi: beberapa penelitian menemukan bahwa bayi sebenarnya memiliki lebih banyak pengecap pada lidah daripada orang dewasa.
2. Sudah bisa menangis, tetapi tidak meneteskan air mata
Bayi baru lahir akan sangat sering menangis, tetapi mereka tidak bisa meneteskan air mata karena mereka belum memiliki saluran airmata yang berfungsi sepenuhnya sampai mereka berusia antara 3-12 minggu.
Meski begitu, bayi baru lahir dapat memproduksi ‘air mata basal’ alias air mata yang diproduksi bukan karena emosi, tetapi diproduksi secara terus menerus untuk menjaga kelembapan mata.
3. Bayi baru lahir tidak memiliki tempurung lutut
Jika kamu melihat kaki bayi melalui sinar X, kemungkinan besar kamu tidak akan melihat apapun di tempat di mana seharusnya ada tempurung lutut. Kalaupun kamu bisa melihat sesuatu, tempurung itu hanya berupa titik kecil yang belum sepenuhnya terbentuk.
Ini karena semua tulang berawal dari tulang rawan yang semakin lama semakin mengeras. Tempurung lutut membutuhkan waktu yang lama untuk terbentuk (sekitar 3 sampai 5 tahun) dan karena tulang rawan tidak muncul di sinar X, maka bayi terlihat seolah tidak memiliki tempurung lutut.
Sebenarnya ini adalah hal yang baik, karena jaringan yang masih lunak ini akan menyerap sebagian cedera yang dialami bayi ketika ia mulai belajar berjalan dan sering terjatuh.
4. Bayi baru lahir memiliki lebih banyak tulang dari orang dewasa
Jauh lebih banyak, malah. Sekitar 300 tulang dibandingkan dengan jumlah tulang orang dewasa yaitu 206. Hal ini cukup berkaitan dengan mengapa mereka belum memiliki tempurung lutut, karena beberapa tulang bayi yang terpisah akan menyatu menjadi satu tulang ketika tulang-tulang tersebut mulai mengeras beberapa bulan dan tahun setelah kelahiran.
Contohnya: awalnya tengkorak kepala bayi berasal dari beberapa tulang terpisah, dan kemudian bergabung menjadi satu tulang yang besar di sekitar usia 2 tahun.
5. Bayi yang baru lahir terkadang bisa haid
Selama berada di dalam rahim, bayi akan terekspos pada tingginya level hormon estrogen yang dimiliki bundanya. Ketika lahir, bayi akan terpisah dari tubuh sang bunda, sehingga hormon estrogen yang ada di dalam tubuhnya akan menurun secara drastis.
Bagi bayi perempuan, hal ini dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan menstruasi pada wanita dewasa, karena pada dasarnya, penurunan estrogen yang drastislah yang memicu haid pada wanita dewasa. Kebanyakan ibu baru tidak paham tentang hal ini dan akan panik ketika melihat bercak darah di popok si kecil, tetapi sebenarnya hal ini cukup sering terjadi.
Sekitar seperempat dari total semua bayi perempuan mengalami hal ini, biasanya di tujuh hari pertama setelah lahir.
6. Bayi yang baru lahir bisa mengeluarkan susu
Penurunan hormon yang menyebabkan “haid” pada bayi juga dapat memicu galaktore, sebuah fenomena di mana bayi yang baru lahir mengembangkan kuncup payudara kecil dan memproduksi susu yang keluar dari puting mereka. Hal ini dapat terjadi pada bayi laki-laki dan juga perempuan.
Seperti fenomena haid pada bayi, hal ini juga tidak berbahaya, dan malah cenderung langka karena hanya sekitar 5% bayi baru lahir yang mengalami fenomena ini. Biasanya, keluarnya susu dari puting bayi ini dapat bertahan hingga usia mereka mencapai 2 bulan.
Di dongeng-dongeng Eropa kuno, susu yang keluar dari puting bayi baru lahir dianggap sebagai ‘susu penyihir’ dan dianggap memiliki kekuatan magis.
7. Bayi minum air kencing mereka sendiri di dalam kandungan
Sejak masih di dalam kandungan, bayi sudah memproduksi air seni dan mulai rutin buang air kecil. Lalu ke mana air seni itu pergi? Ternyata diminum lagi oleh si kecil!
Lebih tepatnya lagi, urin akan bercampur dengan air ketuban yang membungkus si kecil di dalam rahim, dan begitu Bunda mencapai kehamilan trimester ketiga, janin akan menelan nyaris satu liter air ketuban setiap harinya. Karena janin tidak membutuhkan hidrasi dan nutrisi di dalam rahim (karena sudah diperoleh melalui bunda lewat tali pusat), para ahli mengungkapkan bahwa meminum air ketuban selama di kandungan ini bermanfaat sebagai latihan bagi si kecil untuk menelan dan mencerna.
8. Bayi bisa mengingat apa saja yang ia “makan” di dalam rahim
Seperti yang sudah kita bahas, bayi baru lahir tidak dapat mengecap garam, tetapi bisa mengecap rasa lainnya. Bahkan, mereka dapat mengecap rasa-rasa tersebut selagi masih berada di dalam rahim, kira-kira sejak kehamilan memasuki 4 bulan atau 5 bulan. Rasa air ketuban dipengaruhi oleh makanan yang dimakan selama hamil, yang pada akhirnya, mempengaruhi selera rasa yang dimiliki bayi setelah lahir.
Jika seorang bumil banyak memakan makanan yang mengandung bawang, contohnya, maka bayinya akan mengecap bawang tersebut di air ketubannya di dalam rahim, dan besar kemungkinannya ia akan menyukai makanan yang mengandung rasa bawang setelah lahir.
9. Bayi yang baru lahir biasanya berbulu
Terkadang bayi lahir dengan hanya sejumput rambut di puncak kepala mereka, atau rambut yang cukup lebat. Tetapi bukan rambut ini yang kita bicarakan.
Selagi si kecil berkembang di dalam rahim, ia akan diselimuti oleh lapisan tipis rambut yang disebut lanugo. Ahli perkembangan anak mengungkapkan bahwa rambut ini membantu mengatur suhu tubuh bayi ketika di dalam rahim.
Jadi, jika buah hatimu terlihat berbulu ketika lahir, terutama di bagian punggung dan pundaknya, tidak perlu khawatir, hal ini wajar. Bulu-bulu tersebut akan rontok dengan sendirinya pada beberapa minggu pertama setelah lahir.
Jika buah hatimu lahir tanpa bulu-bulu lanugo ini, kemungkinan rambut-rambut ini sudah rontok sebelum lahir dan si kecil sudah memakannya bersama dengan cairan ketuban di dalam rahim.
Tanggal Ulasan: 16/07/18
Tanggal Edit Terakhir: 24/07/18