Banyak bunda baru yang masih bingung bagaimana cara mengetahui jika bayi diare. Maklum saja, bayi yang baru lahir biasanya memang lebih sering buang air besar (BAB) dibanding anak-anak atau orang dewasa, dan tak jarang BAB-nya pun cair.
Jadi bagaimana kita bisa tahu gejala bayi diare? Simak penjelasan selengkapnya.
Feses bayi berbeda dengan orang dewasa
Bau, warna, dan tekstur feses bayi akan sesuai dengan makanan yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, feses bayi memang lebih cair dari orang dewasa karena yang mereka konsumsi hanya ASI saja.
Bahkan meskipun bayimu sudah mulai makan makanan padat (MPASI) seperti bubur bayi atau buah dan sayur yang dihaluskan, bayi tetap belum bisa makan berbagai jenis makanan seperti orang dewasa.
Namun Bunda perlu waspada jika feses bayimu terlalu cair, encer, dan terjadi dengan sering. Ini bisa saja jadi pertanda si kecil terkena diare.
Penyebab bayi diare
Ketika bayimu mengalami diare, coba perhatikan. Bisa saja penyebabnya adalah salah satu dari beberapa hal di bawah ini:
- Infeksi virus, bakteri, atau parasit, yang disebabkan oleh makanan atau minuman yang kurang bersih, atau kalau bayi memegang benda-benda yang kotor dan kemudian tangannya masuk mulut.
- Alergi terhadap makanan-makanan tertentu.
- Sensitif terhadap obat tertentu.
- Minum terlalu banyak jus buah.
- Keracunan.
Nah, kalau si kecil masih minum ASI eksklusif, bisa jadi diare yang dialaminya adalah akibat makanan yang Bunda makan. Kalau Bunda mengonsumsi makanan yang kurang bersih atau tercemar bakteri di masa menyusui, bakteri penyebab diare ini bisa tersalur ke tubuh bayi lewat ASI.
Ciri-ciri bayi diare
Sama seperti orang dewasa, diare bisa menyebabkan tubuh bayi dehidrasi alias kekurangan cairan tubuh. Pada orang dewasa, dehidrasi adalah kondisi yang berbahaya. Tapi pada bayi, efeknya bisa lebih fatal.
Lalu, bagaimana cara mengetahui jika bayi diare?
Mengecek BAB-nya saja sebenarnya tidak cukup, karena sering kali BAB bayi yang baru lahir memang cukup sering dan teksturnya lebih encer. Jadi, untuk mengetahui apakah si kecil terkena diare, ada gejala-gejala yang bisa Bunda amati, yaitu:
- Jadi lebih jarang buang air kecil
- Rewel dan lebih sering menangis
- Mulut bayi kering
- Tidak ada air mata yang keluar saat menangis
- Bayi sepertinya ngantuk terus dan tubuhnya lesu/lemas
- Ada cekungan yang lunak di bagian atas kepala bayi
- Kulit bayi menjadi tidak elastis seperti biasanya
Jika bayimu masih berusia di bawah 6 bulan, ciri-ciri lain yang juga sering ditunjukkan ketika ia diare adalah:
- Mengalami demam yang sangat tinggi
- Terdapat darah atau nanah di fesesnya
- Fesesnya berwarna hitam, merah, atau putih
- Muntah-muntah
Mengatasi diare pada bayi
Ketika Bunda sudah melihat ciri-ciri yang menunjukkan si kecil terkena diare, ada beberapa hal yang harus Bunda lakukan. Salah satunya adalah menghindari beberapa jenis makanan yang bisa membuat diare makin parah.
Jika si kecil sudah mulai makan makanan padat, terapkan pantangan ini pada makanannya. Tapi, jika si kecil masih ASI eksklusif, berarti yang harus menjalani pantangan makanan ini adalah Bunda sendiri.
Makanan yang harus dihindari adalah:
- Makanan yang berminyak
- Makanan yang mengandung banyak serat seperti buah-buahan dan sayuran
- Produk yang terbuat dari susu dan keju
- Makanan manis seperti permen, kue, dan lain-lain
Saat bayi diare, ia harus menghindari produk yang terbuat susu. Tapi tetap berikan ASI karena ASI bukanlah produk olahan. ASI juga memiliki banyak manfaat terhadap daya tahan tubuh bayi sehingga bisa membantu mengusir bakteri penyebab diare keluar dari tubuhnya.
Pemberian ASI juga harus tetap stabil atau malah bertambah, karena diare akan menyebabkan tubuh si kecil kehilangan banyak cairan, dan ASI adalah cara penting untuk mencegah bayi mengalami dehidrasi.
Jangan lupa untuk tetap periksakan si kecil pada dokter agar tidak salah langkah dalam mengatasi diarenya.
Tanggal Ulasan: 18/10/18
Tanggal Edit Terakhir: 18/10/18