Vaksin alias imunisasi bayi bukan saja penting untuk kesehatan buah hati kita, tapi juga bayi dan anak-anak lain di lingkungan sekitar. Simak daftar imunisasi yang wajib untuk bayi dan apa saja kegunaannya.
Kenapa imunisasi bayi itu penting?
Bayi, apalagi yang baru lahir, jauh lebih mudah sakit dan tertular virus dan bakteri, karena sistem imun tubuhnya masih lemah dan belum terbentuk sempurna terbentuk. Inilah kenapa bayi perlu ASI, karena ASI bisa membantu tubuh si kecil melawan serangan virus dan bakteri.
Tapi, ASI saja tidak cukup jika tidak dilengkapi dengan imunisasi bayi, terutama untuk penyakit-penyakit yang lebih serius.
Sejak masih kecil, bayi sudah harus diberikan beberapa vaksin untuk menghindari penyakit seiring ia bertumbuh. Vaksin sangat bermanfaat bagi tubuh, terlebih lagi karena si kecil belum bisa berolah raga, belum bisa makan makanan sehat, dan belum punya sistem imun yang kuat untuk menjaga kesehatan.
Daftar imunisasi bayi yang wajib diberikan
Berikut ini adalah daftar vaksin atau imunisasi yang wajib Bunda berikan pada si kecil:
1. DTaP (difteri, tetanus, dan pertusis)
Vaksin ini mencegah si kecil dari 3 penyakit sekaligus yaitu difteri, tetanus, dan pertusis. Ketiga penyakit ini berhubungan dengan sistem pernapasan si kecil.
2. Hepatitis B
Hepatitis adalah penyakit yang menyerang hati atau liver bayi. Ada 3 jenis hepatitis, yaitu hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C.
Lalu mengapa hepatitis B yang lebih diutamakan? Karena hepatitis B adalah infeksi yang serius dan berbahaya, terutama bagi bayi. Data menyebutkan bahwa 90% orang yang terjangkit hepatitis B meninggal dunia.
3. Polio
Polio adalah penyakit yang melumpuhkan tangan dan kaki. Tidak hanya itu, polio juga bisa menyebabkan sesak napas dan bahkan kematian.
4. Hib (haemophilia influenzae tipe B)
Penyakit Hib ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang dapat menyerang kerja otak. Hib juga dapat berujung pada meningitis, pneumonia, kerusakan otak, sesak napas, bahkan tuli.
5. PCV13
Vaksin PCV13 adalah vaksin yang diberikan untuk menghindari penyakit pneumococcal yaitu penyakit yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae. Akibat yang ditimbulkan dari bakteri ini adalah infeksi pada darah, infeksi pada telinga bagian tengah (otitis media), dan bacterial meningitis.
6. BCG
Vaksin BCG diberikan untuk mencegah penyakit tuberculosis atau TBC yaitu penyakit menular yang meyerang paru-paru bayi. TBC sendiri disebabkan oleh bakteriĀ Mycobacterium tuberculosis.
Pemberian imunisasi bayi di Indonesia
Pemberian vaksin atau imunisasi bayi di Indonesia diatur oleh Departemen Kesehatan sesuai dengan kondisi kesehatan anak-anak di Indonesia.
Seperti yang dikutip dari depkes.go.id, seluruh anak di Indonesia berhak mendapatkan imunisasi rutin lengkap yang terdiri dari imunisasi vaksin dasar dan lanjutan. Pemberian vaksin ini disesuaikan dengan usia sang anak.
Imunisasi dasar lengkap
- Bayi kurang dari 24 jam: imunisasi hepatitis B
- Bayi usia 1 bulan: BCG dan Polio 1
- Bayi usia 2 bulan: DPT-HB-Hib 1 dan polio 2
- Bayi usia 3 bulan: DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
- Bayi usia 4 bulan: DPT-HB-Hib 3, Polio 4, dan IPV atau polio suntik
- Bayi usia 9 bulan: Campak atau MR
Imunisasi lanjutan
- Anak usia 18 bulan: DPT-HB-Hib dan Campak atau MR
- Kelas 1 SD dan sederajat: DT dan Campak/MR
- Kelas 2 dan 5 SD dan sederajat: diberikan Td
Tidak semua anak bisa diberi vaksin
Tidak semua anak bisa menerima dan boleh mendapatkan vaksin. Biasanya, anak-anak yang tidak boleh mendapatkan vaksin-vaksin tertentu adalah:
1. Anak yang sedang sakit
Jangan berikan vaksin pada si kecil jika dia sedang sakit. Tunggulah sampai ia benar-benar sembuh.
2. Anak dengan reaksi alergi yang mengancam nyawa setelah diberi vaksin
Reaksi alergi tidak hanya gatal-gatal, muntah, atau demam lho, Bun. Sebagian anak memiliki reaksi alergi yang mengancam nyawa misalkan sesak napas atau bahkan jatuh koma. Jika anak Bunda menunjukkan reaksi tersebut, jangan berikan vaksin yang lainnya.
3. Anak dengan reaksi alergi yang mengancam nyawa terhadap kandungan yang ada pada vaksin
Jangan berikan vaksin jika si kecil memiliki alergi terhadap kandungan vaksin tersebut, terutama jika bayimu menunjukkan reaksi alergi yang mengancam nyawa.
Bagaimanapun, akan lebih bijak untuk terlebih dahulu konsultasi dengan dokter. Meskipun Bunda yakin anak Bunda bisa diberikan vaksin, tetapi konsultasikan dulu kepada dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun jika si kecil bebas alergi, memberikan imunisasi bayi komplit adalah pilihan terbaik. Bukan saja bagi kesehatannya saat ini dan di masa depan, tapi juga untuk ikut melindungi anak-anak lain di sekitarmu, terutama bayi-bayi yang lebih kecil yang belum cukup umur untuk menerima vaksin tertentu.
Tanggal Ulasan: 18/10/18
Tanggal Edit Terakhir: 18/10/18