Vaksin rubella dan vaksin campak sedang jadi bahan perbincangan hangat. Baru-baru ini beredar berita bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa vaksin rubella dan campak (disebut juga vaksin MR) tidak halal, meskipun tetap boleh digunakan karena merupakan satu-satunya cara untuk mencegah kedua penyakit ini.
Meski begitu, tetap banyak orang tua yang menolak memberikan vaksin MR pada anaknya? Apa akibatnya kalau bayi atau ibu hamil tidak diberi vaksin campak dan rubella? Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa itu vaksin rubella dan vaksin campak (vaksin MR)?
Vaksin rubella biasanya digabung dengan vaksin campak dan gondongan, atau dalam bahasa Inggris adalah Measles (campak) dan Rubella (campak jerman) disingkat menjadi MR. Dahulu, vaksin ini juga diberikan untuk mencegah gondongan (atau mumps dalam bahasa Inggris), dan dikenal dengan nama vaksin MMR.
Vaksin rubella dan campak, alias vaksin MR, adalah salah satu prioritas pemerintah Indonesia dalam rangka mencegah penyebaran penyakit rubella dan campak, yang bisa berakibat fatal pada bayi dan anak-anak.
Yang perlu diberi imunisasi vaksin MR adalah semua anak dari mulai bayi usia 9 bulan sampai anak-anak usia kurang dari 15 tahun. Biasanya vaksin rubella dan campak ini masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin untuk bayi usia 9 bulan, 18 bulan, dan anak kelas 1 SD.
Vaksin MR ini sangat disarankan karena 95% anak-anak yang mendapat virus MR akan terlindungi dari campak dan rubella seumur hidup mereka.
Apa itu rubella?
Rubella atau campak jerman adalah penyakit akibat virus yang biasanya menyebabkan ruam-ruam gatal di wajah, pembengkakan kelenjar di belakang telinga, dan terkadang demam.
Meski secara umum tidak berbahaya bagi anak-anak, rubella justru berbahaya bagi ibu hamil, terutama jika bumil tertular rubella saat hamil trimester pertama. Virus rubella bisa menyebabkan bayi lahir cacat fisik (biasanya buta, tuli, atau kelainan jantung) maupun cacat mental.
Apa itu campak?
Campak adalah infeksi virus yang umum menyerang siapa saja, namun terutama anak-anak. Biasanya campak dimulai dengan demam, batuk, pilek, mata merah, diikuti ruam-ruam merah di wajah yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Jika virus campak masuk ke paru-paru, penderitanya bisa terkena pneumonia. Bahkan, pada anak-anak, virus campak juga bisa menyebabkan peradangan pada otak (yang dinamakan encefalitis), yang bisa berujung pada kejang-kejang dan kerusakan otak.
Efek samping vaksin rubella dan campak
Seperti pada imunisasi lainnya, vaksin MR juga akan menimbulkan efek tertentu, namun tidak berbahaya. Beberapa efek virus rubella dan campak yang kadang terjadi adalah:
- Demam
- Ruam kulit
- Pembengkakan kelenjar
- Kejang
- Nyeri sendi (lebih sering terjadi pada orang dewasa yang divaksin MR, terutama wanita)
Dulu juga pernah beredar isu bahwa vaksin MR bisa menyebabkan autisme, namun ini sudah dibantah sebagai hoax dan penelitian sudah menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara autisme dengan vaksin MR.
Terbuat dari apa vaksin rubella dan campak?
Virus MR termasuk ke dalam golongan vaksin hidup, yaitu vaksin yang dibuat dengan cara melemahkan virus atau bakteri hidup. Setelah dimasukkan ke tubuh manusia lewat imunisasi, virus atau bakteri ini akan tetap hidup, namun tidak akan menyebabkan sakit karena sudah dilemahkan. Malah, virus atau bakteri di dalam vaksin tersebut akan merangsang respon sistem imun tubuh sehingga menjadi kebal terhadap penyakit.
Pembuatan vaksin rubella dan campak hanya menggunakan virus atau bakteri hidup tersebut, serta beberapa bahan lain seperti vitamin, protein, dan serum yang biasanya diambil dari janin kerbau.
Vaksin campak dan rubella gratis selama Agustus dan September
Sepanjang Agustus dan September, Bunda bisa membawa si kecil ke posyandu, puskesmas, dan klinik terdekat untuk mendapatkan vaksin campak dan rubella. Untuk anak-anak sekolah, vaksin juga akan diberikan di PAUD, TK, SD, dan SMP. Silakan cek dengan sekolah dan klinik terdekat untuk jadwalnya.
Vaksin rubella dan campak sangat penting bukan saja bagi kesehatan buah hati saat ini, tapi juga di masa depan. Terutama jika buah hati Bunda adalah perempuan yang suatu hari akan menjadi ibu hamil dan harus terlindungi dari virus rubella.
Selain itu, memastikan si kecil mendapat imunisasi MR juga artinya kita sudah ikut andil dalam menjaga kesehatan masyarakat sekitar. Ada banyak bayi yang baru lahir atau yang usianya di bawah 9 bulan belum bisa mendapat vaksin campak dan rubella, sehingga kalau buah hati Anda terkena virus tersebut namun tidak sakit (karena sistem imun tubuhnya kuat), ia masih bisa menularkan virus ini ke bayi di sekitarnya yang belum divaksin. Pada bayi seusia itu, tentu efeknya bisa lebih fatal.
Jadi, yuk, kita imunisasi MR bulan ini!
Tanggal Ulasan: 01/08/18
Tanggal Edit Terakhir: 07/09/18